Monday, November 15, 2010

Mencoba Damai Dengan Ketakutan

Setiap orang pasti memiliki rasa takut pada sesuatu. Hal itu termasuk wajar karena kita memang dilahirkan sebagai manusia yang memiliki rasa itu... Misalnya :
Ketika mau ujian, apa bisa mengerjakan soal-soalnya dengan baik?
Ketika melamar pekerjaan, apa bisa menyelesaikan pertanyaan yang diajukan?
Ketika melamar calon istri, bagaimana nanti saya menjawab pertanyaan orangtuanya?

Beberapa contoh yang saya kemukakan diatas sedikitnya menuju pada ketakutan kita menghadapi kenyataan yang ada.. Saya sering berada pada keadaan tersebut dan sering kali ketakutan itu membunuh karakterku.. Rasa takut biasanya berhubungan dengan perasaan kita, pikiran kita, memori kita,atau kata-kata yang diucapkan, kecuali jika kita memang berada dalam bahaya. Kadangkala rasa takut itu perlu kita terima sehingga tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
Berikut ada beberapa tips untuk berdamai dengan ketakutan, kesedihan dalam keadaan yang lebih positif :

  1. Daripada Anda memelihara rasa khawatir atau ketakutan berlebihan,  lebih baik Anda mencari informasi yang akurat sebanyak mungkin mengenai apa yang menjadi perhatian Anda. Hindari "meningkatkan" imajinasi  bila Anda tak tahu fakta sesungguhnya. Misalnya, mengenai isu flu burung, daripada Anda menghentikan segala macam konsumsi makanan yang berkaitan dengan unggas, mengapa Anda tak mencari tahu mengenai cara memilih unggas yang sehat dan cara memasaknya supaya tidak terkena virus. Bagaimanapun, unggas sumber protein penting.
  2. Tingkatkan hormon endorphin dan serotonin di otak. Hormon bisa menciptakan rasa nyaman. Caranya mudah, misalnya membiasakan berjalan kaki mengelilingi area perumahan dan melakukan kegiatan yang Anda sukai.
  3. Cukup beristirahat! Dengarkan tubuh Anda. Ketika tengah berada di bawah stres, Anda memerlukan istirahat dan tidur cukup. Bukan hanya cukup dalam kuantitas, tetapi juga kualitas. Jadi, ciptakan saat istirahat yang menyenangkan. Misalnya, memakai seprai berbahan nyaman dan menggunakan minyak arometerapi yang menenangkan.
  4. Konsumsi makanan bergizi dan minum air putih yang cukup. Ingat, ketakutan dan kekhawairan itu menguras energi Anda. Bisa jadi selera makan Anda menurun. Kurangi penggunaan gula berlebihan, alkohol dan kopi. Ketiganya dapat menambah tingkat stres.
  5. Bukalah komunikasi intens dengan teman-teman Anda. Curhat atau sekadar berbagi cerita bisa membantu mengurangi rasa cemas. Teman-teman Anda selama ini ingin mendengar dan menolong Anda, tapi mungkin mereka tak mengetahui Anda butuh pertolongan mereka.  Jadi, telepon teman Anda HARI INI! Buat janji untuk mampir, atau bertemu di luar agar Anda bisa berbincang-bincang.
  6. Bacalah tulisan  yang membuat diri Anda merasa nyaman.  Misalnya, saat flu burung melanda, Anda jangan sibuk membaca berita betapa korban berjatuhan, tetapi bacalah juga cara-cara supaya terhindar dari flu ini. Atau, jika Anda mengidap penyakit berat, cobalah  cari di internet mengenai terobosan atasi penyakit Anda.
  7. Peluklah orang yang Anda sayangi sejak hari ini, dan beritahu dia, betapa Anda mencintainya.
  8. Jadwalkan dalam buku agenda Anda kegiatan menyenangkan untuk diri sendiri, paling tidak sekali dalam sehari. Makan siang bersama teman, melakukan massage, berolahraga, atau mendengar musik, misalnya.
  9. Ketika Anda divonis menderita kanker misalnya, bisa jadi Anda jadi ingin berada sendirian. Menyepilah, asalkan jangan sampai 'masuk' ke dalamnya. Terlalu lama menyepi sendiri, malah akan membuat Anda merasa putus asa.
  10. Berikan kesempatan pada anak-anak, orang tua dan sahabat menyampaikan perasaan mereka, yang juga mungkin mirip seperti yang Anda rasakan. Kesamaan perasaan bisa menjadi hal yang meringankan pikiran Anda, mengetahui bahwa Anda tidak sendiri mengalaminya.
  11. Cobalah bersandar pada kenyataan yang sekarang berlangsung: Kesadaran merupakan prinsip pertama dalam meditasi guna melakukan penyembuhan melalui  relaksasi. Jadi, cobalah sesering mungkin melupakan semua peristiwa yang sudah berlalu dan hindari membayangkan peristiwa negatif yang akan datang. Tak ada gunanya memikirkan masa lalu karena hanya mendatangkan penyesalan dan kesedihan, juga tak ada gunanya memikirkan masa depan karena akan membuat Anda cemas. Berpikirlah hanya untuk sekarang. 

Yang sering terjadi di hidup kita adalah sering menghindar atau lari dari masalah. Kita sering berpikir bahwa baiknya ini tidak terjadi. Sebagai manusia, kita harus menghadapi setiap masalah dan bukan lari dari masalah tersebut. Kuncinya, jika kita percaya sesuatu itu berjalan dengan baik maka pasti hasilnya baik juga. Pikiran kita sebagai penentu semuanya..

Selamat Mencoba Sahabat..:D

0 comments:

Post a Comment